Bahagia Meski Putus Cinta
Selalu menangis saat mendengarkan musik-musik melankolis, terlihat murung dan mengurung diri selama berbulan-bulan, melahap berton-ton coklat, menjadi seorang pertapa, meratapi nasib dan menghakimi diri anda untuk tidak akan pernah menemukan cinta lagi.Padahal, setidaknya bagi sebagian orang, putus cinta seumpama mencabut perban dari luka yang efek sakitnya hanya sesaat. Bahkan tak lebih membuat menderita dari pada sakit perut selama sebulan penuh. Putus cinta terasa begitu berat ketika kebanyakan orang terlalu melebih-lebihkan dan menanggapinya dengan tidak tepat.
Memang bukan sebuah hal yang membanggakan dan membahagiakan bila putus hubungan, namun meratapinya juga bukan hal yang tepat dan pastinya sangat mengganggu kinerja sehari-hari.
Sebuah penelitian di Northwestern University menyebutkan rata-rata seseorang mulai bisa memperbaiki mood untuk kembali memulai hubungan setelah tiga bulan.
Namun, diantara mereka ada juga yang membutuhkan waktu kurang dari tiga bulan. Seberapa dalam anda mencintai seseorang tersebut menjadi faktor penentu berapa lama anda bisa melupakan dan menjalin hubungan baru.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan sebenarnya betapa banyak potensi yang mereka miliki untuk kembali bangkit. Hanya saja kesedihan yang berlebihan itu yang menghambatnya. Ketika hal-hal buruk terjadi, masa depan tidak sesuram seperti yang anda pikirkan.
Hal yang terpenting, jangan menyalahkan diri anda bila hubungan itu berakhir. Mulailah untuk fokus pada hal-hal yang membangun semangat anda. Jalani hidup dengan normal. Putus hubungan bukan merupakan akhir dari hidup anda. Anda tetap bisa berbahagia dan lebih menikmati hidup.(dikutip dari perempuan.com)
0 komentar:
Posting Komentar
Maaf...!!! Untuk komentar yang bersifat SARA / SPAM terpaksa kami hapus.